Stylus Project Mighty besutan Adobe akhirnya sudah mendapatkan kepastian mengenai ketersediannya. Adobe mengatakan, siap mengapalkan pena digital bagi pelaku kreatif itu pada paruh pertama 2014.
Masih asing dengan nama Project Mighty? Ini adalah stylus yang didesain untuk pengguna komputer tablet dan dirancang untuk menutup jarak antara menggambar di kertas dan tablet. Adobe mengumumkan piranti itu berbarengan dengan penggaris bernama Napoleon pada konferensi Adobe Max bulan Mei silam.
Seperti pernah diberitakan, Project Mighty cukup sensitif dan memiliki link Bluetooth ke software tablet untuk bisa bekerja. Pengguna bisa menggambar garis dalam berbagai ketebalan. Adobe juga menyediakan button yang memungkinkan pengguna berganti alat dan warna.
Kenapa Adobe terjun di ranah hardware? Michael Gough, Vice President of Experience Design di Adobe mengatakan bahwa konsumen inti mereka yakni para profesional yang bergerak di bidang kreatif telah berubah.
Selain lebih banyak mobile, Gough juga berujar bahwa kalangan ini kini memakai ratusan tools alih-alih satu saja dan Adobe merasa harus memenuhi kebutuhan tersebut.
Menariknya, keberadaan aplikasi foto Instagram turut mempengarui keputusan Adobe. Adobe berupaya untuk menarget kalangan yang disebut sebagai ‘generasi Instagram’.
Di bisnis ini, Adobe bukanlah pemain satu-satunya. Ada Wacom yang juga membesut pena digital. Namun Gough meyakini produknya memiliki diferensiasi, antara lain koneksi ke cloud (layanan awan).
Sayang sekali, Adobe belum menguak harga piranti jagoannya itu, namun menilik bahwa produk tersebut ditujukan bagi kalangan profesional kreatif kelas higher-end, agaknya Project Mighty tak bisa didapatkan dengan harga murah.
Adobe pun mempercayakan Adonit, perusahaan yang berbasis di Austin sebagai manufakturnya. Adonit sendiri adalah perusahaan yang juga membuat stylus untuk iPhone dan iPad.
Masih asing dengan nama Project Mighty? Ini adalah stylus yang didesain untuk pengguna komputer tablet dan dirancang untuk menutup jarak antara menggambar di kertas dan tablet. Adobe mengumumkan piranti itu berbarengan dengan penggaris bernama Napoleon pada konferensi Adobe Max bulan Mei silam.
Seperti pernah diberitakan, Project Mighty cukup sensitif dan memiliki link Bluetooth ke software tablet untuk bisa bekerja. Pengguna bisa menggambar garis dalam berbagai ketebalan. Adobe juga menyediakan button yang memungkinkan pengguna berganti alat dan warna.
Kenapa Adobe terjun di ranah hardware? Michael Gough, Vice President of Experience Design di Adobe mengatakan bahwa konsumen inti mereka yakni para profesional yang bergerak di bidang kreatif telah berubah.
Selain lebih banyak mobile, Gough juga berujar bahwa kalangan ini kini memakai ratusan tools alih-alih satu saja dan Adobe merasa harus memenuhi kebutuhan tersebut.
Menariknya, keberadaan aplikasi foto Instagram turut mempengarui keputusan Adobe. Adobe berupaya untuk menarget kalangan yang disebut sebagai ‘generasi Instagram’.
Di bisnis ini, Adobe bukanlah pemain satu-satunya. Ada Wacom yang juga membesut pena digital. Namun Gough meyakini produknya memiliki diferensiasi, antara lain koneksi ke cloud (layanan awan).
Sayang sekali, Adobe belum menguak harga piranti jagoannya itu, namun menilik bahwa produk tersebut ditujukan bagi kalangan profesional kreatif kelas higher-end, agaknya Project Mighty tak bisa didapatkan dengan harga murah.
Adobe pun mempercayakan Adonit, perusahaan yang berbasis di Austin sebagai manufakturnya. Adonit sendiri adalah perusahaan yang juga membuat stylus untuk iPhone dan iPad.