Dalam sebuah wawancara di program 60 Minutes yang dibawakan oleh Charlie Rose, Senin (13/5/2013), Gates mengenang pertemuan terakhir sebelum Jobs meninggal dunia pada 5 Oktober 2011. Kala itu, Jobs berbicara tentang perusahaannya dan bagaimana Apple ingin menjadi yang terdepan.
Gates mengakui bahwa ia bersaing dengan Jobs di dunia teknologi. Meski demikian, keduanya saling menghormati dan menjaga komunikasi, termasuk ketika Jobs sakit.
"Dia dan aku, dalam arti sesungguhnya, kami tumbuh bersama," ujar Gates. "Usia kami hampir sama, dan kami dulu agak optimistis naif dalam membangun perusahaan besar. Dan semua fantasi dalam menciptakan produk dan belajar hal baru, kami sudah mencapai semua itu."
Gates berpendapat bahwa Jobs adalah sosok yang peka terhadap desain dan keindahan meski dari kemampuan teknis Jobs tidak memiliki pengalaman yang besar.
"Kepekaan terhadap desain, semua yang ia buat harus sesuai estetika dan indah. Dengan latar belakang teknis yang minim, dia menunjukkan bahwa desain bisa membawa ke arah yang benar sehingga terlahir produk yang fenomenal," kata Gates. "Saya berharap mempunyai kepekaan terhadap desain seperti dia."
Meskipun sakit keras, Jobs tetap menunjukkan ketegarannya dalam menjalani hidup dan tidak menjadi sosok yang melankolis.
Sebelumnya, Gates pernah bercerita, ia mengirim surat untuk Jobs sebelum wafat. Hingga kini, belum diketahui isi surat itu secara rinci. Kepada The Telegraph, Gates hanya memberi garis besar isi surat tersebut.
"Saya memberi tahu Steve tentang bagaimana ia harus merasa bangga dengan apa yang telah ia lakukan dan perusahaan yang telah ia bangun. Saya menulis tentang anak-anaknya, sebatas pengetahuan saya," papar Gates.
Surat itu ternyata dihargai dan disimpan oleh Jobs di ranjang hingga ia mengembuskan napas terakhir. Hal ini diketahui Gates dari istri Jobs, Laurene Powell Jobs.