Galaksi Masa Lampau Menyimpan Banyak Gas Hidrogen



Astronom masih berusaha memahami bagaimana galaksi dapat terbentuk dan berevolusi. Mereka meyakini bahwa galaksi yang terbentuk miliaran tahun lalu memiliki kandungan hidrogen dan mendukung untuk pembentukan bintang yang tinggi.

Dilansir Redorbit, Jumat (14/6/2013), astronom mempelajari cahaya dari galaksi terjauh. Mereka juga mengamati bagaimana pembentukan galaksi tertua di alam semesta (universe) dan perkembangan evolusinya.

Akan tetapi, peneliti memiliki kendala ketika galaksi yang ingin diamati, justru berada di lokasi yang terjauh. Ini yang menyulitkan peneliti untuk mengungkap lebih dalam asal-usul galaksi tersebut.

Hal tersebut merupakan masalah yang dihadapi astronom, terutama untuk mempelajari kuantitas gas hidrogen pada evolusi galaksi. "(Galaksi yang berjarak) jauh, muda, galaksi tersebut terlihat sangat berbeda dengan galaksi yang terdekat," ungkap Jacinta Delhaize dari International Centre for Radio Astronomy Research.

Ia mengatakan, galaksi terjauh tersebut menunjukkan tanda-tanda evolusi yang telah berlangsung dalam waktu lama. "Tantangannya ialah mencoba dan membayangkan properti fisik apa di dalam galaksi yang mengalami perubahan, dan bagaimana serta mengapa hal tersebut bisa terjadi," jelasnya.

Astronom memprediksi bahwa galaksi awal mengandung kuantitas tinggi elemen paling ringan. Delhaize menjelaskan, galaksi di masa lalu membentuk bintang dengan lebih cepat ketimbang galaksi saat ini.

"Kami berpikir bahwa galaksi masa lalu memiliki hidrogen lebih banyak. Itulah mengapa tingkat pembentukan bintang mereka lebih tinggi," tuturnya.

Di 2012, astronom mengklaim telah menemukan galaksi terjauh yang ada di alam semesta. Galaksi terjauh ini tampak seperti gumpalan yang sangat kecil, yang hanya sebagian kecil dari ukuran galaksi Bima Sakti.

Objek ini juga memberikan wawasan baru terkait masa awal terbentuknya alam semesta, atau sekira 13,7 miliar tahun lalu. Para ilmuwan mengatakan, galaksi yang baru ditemukan ini bernama MACS0647-JD. Galaksi ini kabarnya telah berusia sekira 420 juta tahun dan terbentuk setelah ledakan dahsyat (Big Bang).

Postingan terkait: